Brake Lamp yang Paling Menyebalkan!!!

Tadi, sehabis maghrib, keluarga kecil kang_ulid  jalan-jalan santai. Tujuannya adalah ber-silaturrahmi dengan saudara-saudara, mumpung masih suasana lebaran (eh… apa ga’ kelamaan ya?!).

Kang_ulid memacu si ge_black dengan kecepatan konstan di 40kpj. Entah mengapa, ketika membawa anak istri, kang_ulid tidak berani untuk memacu si ge_black melabihi 50kpj (pada speedometer loh). Bukannya apa, tapi karena keselamatan keluarga no. 1, so harus ekstra hati-hati.

Di tengah perjalanan, kang_ulid dikejutkan dengan lampu yang sangat silau. Pertama kang_ulid kira adalah sepeda motor dari arah berlawanan yang menggunakan highbeam (lampu jauh), ternyata eh ternyata… lampu silau tersebut berasal dari brakelamp yang mikanya udah diganti bening. Ampunnn!!! ingin rasanya ku pecahkan brakelamp tersebut!!! Silau banget! apalagi kalu dia sedang mengerem… Silauuuuu bangetttttt!

perhatikan lingkaran merah... enginebrake pada posisi normal... cukup silau...

Silauuuu banget!!!!

sillllaaauuuu banget bro!!!

Padahal penggantian brakelamp dengan warna putih jelas-jelas menyalahi aturan. Hal ini termatub pada UU No 22 Tahun 2009 tentang LLAJ.

P E N J E L A S A N

A T A S

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 22 TAHUN 2009

TENTANG

LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

Pasal 48

Ayat 2

Huruf a, terutama pada:

Point (i). sistem lampu dan alat pemantul cahaya, terdiri atas:

1. lampu utama dekat, warna putih, atau kuning muda;
2. lampu utama jauh, warna putih, atau kuning muda;
3. lampu penunjuk arah, warna kuning tua dengan sinar kelap-kelip;
4. lampu rem, warna merah;
5. lampu posisi depan, warna putih atau kuning muda;
6. lampu posisi belakang, warna merah; dan
7. lampu mundur, warna putih atau kuning muda;

Adapun sanksi terhadap pelanggaran ini adalah:

Pasal 285

(1) Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

Hmmm… bagaimana??? masih mau mencoba melanggar??? Tolong donk kepada Pak Polisi yang terhormat, tindak tegas pelaku pelanggaran ini!!! Jangan ada kata ‘DAMAI ITU 30RIBU’! Okay!!!