Musim Hujan = Ban Dingin = Wajib Ekstra Waspada

Hmm…

Hujan tlah tiba..

hujan tlah tiba… hore… hore… hati ku gembira… (eh lagunya bukan gini ya?! hehehhe).

Yang jelas, musim hujan telah tiba. Walaupun belum merata, namun beberapa daerah di Indonesia sudah banjir (hadew, Situbondo puanaaasss polll). Ketika musim seperti ini, sodara2 biker seantero negeri wajib meningkatkan kewaspadaan.

Ketika hujan, ancaman mengintai. Mulai dari visibilitas yang terbatas, jalan licin, basah kuyup kedinginan, hingga berkendara secara brutal (karena takut kena hujan).

Salah satu efek dari hujan adalah jalan basah. Dan salah satu efek dari jalan basah adalah suhu ban relatif dingin. Dan efek dari ban dingin adalah daya cengkram ban berkurang.

Loh kok bisa??!

Suhu ban berpengaruh terhadap daya cengkram ban ke aspal. Dalam kondisi normal, di pagi hari, ketika baru berkendara seringkali kita merasa kendaraan seperti oleng, apalagi ketika menikung. Namun, lama-kelamaan rasa oleng tersebut hilang. Itu terjadi karena awal berangkat, suhu ban belum mencapai titik yang seharusnya, dan setelah riding beberapa kilo baru dah suhu ban sesuai sehingga daya cengkeram menjadi lebih maksimal.

Oleh karena itu, kalau kita melihat motogp, pasti sebelum race start, ada warming up lap, 1 putara. Salah satu tujuannya adalah meningkatkan suhu ban menjadi ideal.

Nah di musim penghujan seperti sekarang, ban lebih sulit untuk mencapai suhu ideal. Sehingga ban slip mengintai, apalagi diperparah dengan jalan tergenang, berlumpur atau banjir. Resiko untuk jatuh tergelincir semakin besar.

Maka dari itu, musim hujan = ban dingin = wajib ekstra waspada.