Sedikit Ulasan tentang Manusia Menurut Marx


Hmm…

Beralih sejenak dari bahasan otomotif. Sekali-kali boleh donk, membahas sesuatu yang lebih berat, hehehe. Kali ini kita akan membahas salah satu pemikiran Karl Marx dan ingat ini menurut saya loh, hehehhe. So, jika kurang sip mohon masukannya. Kita akan membahas manusia menurut pemikiran Karl Marx.

Manusia adalah merupakan makhluk yang paling sempurna. Manusia bisa
berpikir yang menurut Kahn pemikirinlahyang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Manusia modern adalah manusia yang lebih mengedepankan akal pikirannya.
Menurut Hegel kenyataan adalah rasionalitas, ini mengungkapkan bahwa segala sesuatu di dunia ini haruslah masuk pada alam pemikiran kita dan bisa kita intepretasikan secara sederhana. Begitu pula dengan ajaran Marx, baik materialisme dialektis maupun materialisme historis, dia mengungkapkan bahwa rasionalitas adalah sesuatu hal yang  paling penting. Tapi menurut Marx ada satu hal yang paling penting adalah bendanya
atau materi-nya. Ini adalah materialisme.
Materialisme dalam konteks pembahasan filsafat sering dilawankan dengan
idealisme, sebab di antara keduanya ada suatu titik pisah, ada suatu garis pembatas yang membedakan keduanya. Dalam filsafat materialisme didapatkan anggapan bahwa kenyataan berada di luar persepsi manusia dan juga kenyataan objektif sebagai penentu terakhir dari ide. Sedangkan dalam filsafat idealisme menegaskan bahwa kenyataan didasarka pada ide-ide dan mengingkari adanya realitas di belakang ide-ide manusia.
Dalam materialisme wujud akhir dari pada ide-ide itu adalah materi. Misalnya seorang tukang kayu akan membuat kursi, tentunya dia sebelum mengerjakannya, dia pasti akan berpikir terlebih dahulu, entah itu mengenai kayu, paku ataupun jumlah uang yang akan di keluarkan. Barulah setelah semuanya lengkap maka dia akan memulai untuk mengerjakannya yang wujud akhir daripada ide-ide tersebut adalah sebuah materi yaitu
kursi. Ini adalah kenyataan menurut Marx.
Konsep-konsep atau ajaran-ajaran Marx tentang kehidupan ini adalah baik
adanya, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya melenceng jauh dari apa yang di maksud marx pada tulisan-tulisannya mengenai kehidupan terutama mengenai manusia. Salah satu contoh kesalahpahaman yang dibuat oleh orang-orang setelah Marx adalah mengenai matrialisme. Menurut mereka, Marx dianggap percaya bahwa motif psikologis
manusia yang tertinggi adalah keinginanya untuk memperoleh dan bersenang-senang dengan uang, dan bahwa upaya untuk memperoleh keuntungan secara maksimal merupakan pendorong utama dalam kehidupan pribadinya dalam kehidupan manusia pada umumnya. Padahal ini sama sekali tidak benar. Tujuan Marx adalah
pembebasan spiritual manusia, restitusi manusia dalam keseluruhan kemanusiaannya, membuat manusia agar dapat menemukan kesatuan dan harmoni dengan sesamanya dan alam semesta.
Marx menginginkan suatu kelompok masyarakat yang tanpa adanya kelas-kelas, itu adalah pernyataan yang dapat kita tangkap dari pada pernyataan-pernyataan Marx. Dia menginginkan suatu tatanan masyarakat yang di sana tidak ada apa yang bernama kelas-kelas sosial. Jadi dia menginginkan suatu masyarakat yang antara orang perorang kedudukannya adalah sama, tidak ada perbedaan, yang ada adalah persamaan dalam segala hal. Walaupun pada kenyataannya tidak pernah ada dalam sejarah suatu tatanan
kehidupan bermasyarakat yang sama dengan apa yang Marx maksud atau dengan apa yang Marx inginkan.

Kalau menurut saya sebenarnya sama saja entah itu kapitalis ataupun sosialis, di sana pasti ada satu kaum yang “dijajah” dan yang satunya menguasai, yang oleh Marx dalam dunia kapitalis disebut dengan kaum proletar dan kaum borjuasi. Perbedaannya, masih menurut pendapat sayasendiri, adalah hanya terletak pada pemberian nama, secara langsung maupun tidak langsung dalam sosialisme pasti ada suatu kaum yang “dijajah” oleh kaum lainnya.
Bagi Marx sendiri sosialisme adalah sebuah masyarakat yang memberi ruang bagi aktualisasi esensi manusia, dengan cara mengatasi alienasinya. Sosialisme tidak kurang dari menciptakan kondisi-kondisi untuk mencapai manusia yang benar-benar bebas, rasional, aktif dan independen, sosialisme adalah pemenuhan tujuan profetik, yakni menghancurkan sirik.

Itulah sedikit ulasan saya mengenai manusia menurut Marx. Jika ada sesuatu yang kurang berkenan, atau jika ada sesuatu yang ingin ddi-diskusi-kan, monggo tulis dikolom komentar. Okay!

 

3 Responses to Sedikit Ulasan tentang Manusia Menurut Marx

  1. dadot berkata:

    bahasannya berat, seberat bodi motor bajaj 😆

    Suka

  2. Mas Wiro berkata:

    Busyeetttt,,,
    Pelajaran Sosiologi yo iki? Opo liyoné?
    Maklum…gak sekolah wis suwé 😀
    —–
    http://nyobamoto.com/2014/06/19/motogp_sampai-seri-ke-7-tidak-ada-sirkuit-honda-atau-sirkuit-yamaha-d/

    Suka

Silahkan Komen