Sambungan postingan sebelumnya.
Penyederhanaan perangkat pembelajaran. Walaupun begitu, tetap saja analisis KD diperlukan. Guru harus tahu apa yg diinginkan oleh KD.
Biasanya KD memuat level pedagogis. Ini berhubungan taksonomi bloom. Dan juga memuat materi yg harus diajarkan.
Baiklah kita bahas level pedagogis (ralat- level kognitif) pada KD. Dengan ini kita bisa mengetahui KD tsb berada di level berapa pada taksonomi bloom. Biasanya diberi kode c1 sampai c6. Ambil contoh, menganalisis, ini C5.
Dari kata menganalisis, kita bisa urai, cari dan tentukan KKO yg akan digunakan pada pembelajaran. Untuk kegiatan ini, saya lebih suka memakai “the pedagogy wheel”. Kapan2 kita bahas penggunaannya. Misalnya kita ambil KKO mengklasifikasikan. Maka siswa diarahkan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Namun, apakah siswa serta merta diminta untuk mengklasifikasikan? Wah, bisa kget nanti. Jadi perlu ada kegiatan pembuka (bukan stimulus). Kita ambil KKO 1 level di bawah KD. Brarti dari C4. Misalnya “mengedit”. Berarti sebelum mengklasifikasi, siswa dibuat untuk mengedit.
Jika diurut maka “mengedit – mengklasifikasi”.
Apakah selesai? Bisa iya, bisa tidak. Jika tdak, maka buatlah pengayaan. Dengan menggunakn 1 level di atas KD. Brarti C5. Misalnya “memberi opini”. Jadi setelah mengklasifikasi, diteruskan dg siswa memberi opini.
Maka urutannya “mengedit-mengklasifikasi-memberi opini”.
Mudah bukan?
Selanjutnya merancang skenario pembelajaran.
Mudah bukan?
*KKO yg digunakan berdasar the pedagogy wheel
[…] Lanjutan postingan sebelumnya. […]
SukaSuka